Senin, 25 Februari 2013

BERCAK DARAH SALAH SATU TANDA MASALAH KEHAMILAN

Di masa kehamilan ibu, munculnya bercak darah pada trimester pertama bisa saja terjadi. Jika Anda sedang hamil dan menyadari ada bercak-bercak darah, baik itu banyak ataupun sedikit, segera periksakan ke dokter kandungan atau bidan. Mungkin saja bercak-bercak darah tersebut menjadi tanda-tanda masalah kehamilan seperti berikut ini:

Kehamilan ektopik

Kehamilan di luar rahim atau kehamilan ektopik terjadi apabila sel telur yang telah dibuahi tidak melekat di rahim tetapi di saluran telur (tuba falopi), indung telur, leher rahim atau rongga perut. Jika embrio melekat di saluran telur, maka pertumbuhan embrio menyebabkan saluran telur membengkak atau pecah.

Gejala kehamilan ektopik mirip dengan gejala keguguran. Biasanya setelah terlambat haid pertama, Anda akan merasakan nyeri ktam dan tampak adanya spotting (perdarahan). Terkadang perdarahan ini dapat membahayakan kesehatan ibu hamil. Segera konsultasikan dengan dokter jika Anda mengalami sakit di salah satu sisi pinggul, perdarahan vagina di luar menstruasi, nyeri di perut bagian bawah, pingsan, dan mual.


Keguguran

Sekitar 20-30 persen kehamilan berakhir dengan keguguran. Gejalanya diawali dengan munculnya bercak darah atau perdarahan. Anda juga akan mengalami kram perut, perdarahan dan hilangnya gejala-gejala kehamilan. Tidak semuanya ibu hamil yang mengalami bercak darah di kehamilannya berarti mengalami keguguran. Bahkan sebanyak 50 persen ibu hamil yang pernah mengalami bercak darah mendapatkan masa kehamilan yang sehat. Tetapi bukan berarti Anda menyepelekan masalah ini, segera hubungi dokter untuk memastikan kesehatan kehamilan Anda.


Penanaman "benih"

Munculnya bercak darah di masa kehamilan trimester pertama bisa saja disebabkan oleh perdarahan implantasi. Setelah konsepsi terjadi, maka sel telur yang sudah dibuahi akan bergerak ke rahim serta menanamkan diri ke lapisan dalam rahim (endomentrium). Di sebagian wanita, penanaman ini dapat menimbulkan bercah darah.

Umumnya darah implantasi berupa bercak merah terang atau kecoklatan. Berbeda dengan menstruasi, bercak ini muncul 1-3 hari, bersifat intermitten (putus-putus) dan sering terjadi sebelum periode menstruasi berikutnya, antara 6-12 hari setelah ovulasi.


Perdarahan akibat sex

Aliran darah menuju serviks lebih tinggi memasuki masa kehamilan. Dan terkadang hubungan seksual di masa kehamilan dapat melukai area serviks sehingga menyebabkan perdarahan. Namun bukan berarti Anda tidak memeriksakan masalah perdarahan ini pada dokter kandungan atau bidan.

Anda harus tetap memeriksakan ketika masalah kehamilan ini terjadi dan memberitahu dokter kandungan atau bidan jika Anda telah melakukan hubungan seksual di hari-hari sebelumnya. Dokter atau bidan pun umumnya akan memberikan panduan hubungan seks aman selama kehamilan.


Perdarahan akibat tes kehamilan

Sebagian perempuan akan mengalami perdarahan setelah menjalani berbagai tes internal atau pap smear. Jika perdarahan diakibatkan tes-tes ini, maka Anda tidak perlu khawatir, kecuali jika berlanjut pada perdarahan lebih hebat. Anda harus segera menghubungi dokter.

Bercak darah atau perdarahan terkadang disebabkan hal-hal seperti mengangkat benda berat sampai berolahraga terlalu berat ketika hamil. Untuk mengetahui apakah masalah kehamilan Anda tidak mengancam kesehatan ibu maupun janin, secara rutin periksakan ke dokter kandungan atau bidan.

0 komentar: