Kamis, 28 Februari 2013

SEMBELIT DAPAT MENJADI PENYEBAB USUS BUNTU

Banyak orang terdeteksi mengalami penyakit usus buntu  yang diawali dari nyeri perut hingga sembelit. Lantas, apakah penyebabnya diindikasi karena seseorang terlampau banyak mengonsumsi cabai? Ketahui lebih lanjut penyebabnya lewat ulasan berikut.

Sesuai namanya, usus buntu merupakan bagian usus bersaluran pendek dan buntu. Posisinya menjulur keluar dari tempat pertemuan usus halus dan usus besar. Dalam bahasa medis, disebut apendiks. Fungsi usus buntu yakni sebagai organ imunologik yang secara aktif berperan dalam produksi immunoglobulin (suatu kekebalan tubuh).

Radang usus buntu terjadi ketika usus buntu tersumbat sebagian atau seluruhnya, dan bakteri yang menumpuk di dalamnya menyebabkan infeksi. Ada banyak faktor penyebab tersumbatnya usus buntu, diantaranya timbunan tinja atau feses yang keras, pembesaran jaringan limfoid, penyakit cacingan, parasit, adanya benda asing dalam tubuh, ‘cancer primer’ dan striktur.

Makan cabai bersama bijinya atau jambu klutuk beserta bijinya seringkali tak tercerna dalam tinja dan menyelinap ke saluran appendiks sebagai benda asing. Begitu pula terjadinya pengerasan tinja atau yang disebut konstipasi dalam waktu lama berpotensi meninggalkan bagian yang terselip masuk ke saluran appendiks. Pada akhirnya, bagian yang terselip tersebut menjadi sarang dan tempat berkembang biak bakteri dimana dapat menimbulkan infeksi yang kemudian menyebabkan peradangan usus buntu tersebut.

Selain itu, seseorang yang mengalami penyakit cacing (cacingan), apabila cacing yang beternak di dalam usus besar tersasar memasuki usus buntu, juga berpotensi menimbulkan radang usus buntu.

"Ketika terjadi sumbatan, usus buntu akan meradang dan membengkak sehingga perlu dibuang melalui pembedahan. Apandektomi merupakan operasi darurat umum yang dilakukan pada anak-anak. Akan tetapi, radang usus buntu jarang terjadi pada bayi yang berusia kurang dari 12 bulan," ujar Dr. Mirriam Stoppard, dalam bukunya "Panduan Kesehatan Keluarga".

Meski terlihat menyeramkan, Anda tidak perlu khawatir karena radang usus buntu bukanlah penyakit membahayakan jika diatasi segera mungkin.

"Jika didiagnosis sejak dini, radang usus buntu bukanlah masalah yang serius. Akan tetapi, jika penanganan tertunda karena alasan apapun, penumpukan nanah dalam usus buntu yang tersumbat dapat menyebabkan bagian itu pecah. Kondisi ini dikenal sebagai peritonitis dan membutuhkan penanganan segera," imbuh Stoppard.

Untuk itu, mengenali gejala usus buntu menjadi langkah preventif yang perlu dilakukan. Berikut gejala usus buntu yang perlu diwaspadai dan ditangani :

- Nyeri perut, dimulai dari daerah sekitar pusar, kemudian bergerak turun ke perut kanan bawah.

- Suhu agak naik, jarang melebihi 38 derajat celsius.

- Nafsu makan hilang.

- Muntah, diare, atau sembelit.

"Jika Anda menduga anak terserang radang usus buntu, temui dokter sesegera mungkin. Jika usus buntu pecah, penundaan apapun dapat menyebabkan infeksi menyebar ke semua bagian usus," himbau Stoppard.

Pasca operasi, lanjut Stoppard, beri dukungan kepada anak untuk istirahat dan makan dengan normal saat mereka pulang dari rumah sakit. Anak seharusnya sembuh setelah dua atau tiga minggu usai operasi dilakukan

0 komentar: