Apakah, si kecil susah menelan dan mendengkur ketika terlelap?
Waspadalah,
siapa tahu ada masalah pada amandelnya. Kalau menyebut amandel,
biasanya kita langsung membawa ke dokter, bicara soal antibiotik, dan
jika sakit terjadi berkali-kali, maka muncul wacana operasi.
Timbul
rasa takut, jika amandel diangkat, anak kita jadi lebih gampang sakit.
Masih ditambah kemungkinan si kecil gagal memaksimalkan kecerdasan
selama proses tumbuh kembang. Benarkah?
“Bakso” di Pangkal Lidah Amandel
di kamus kedokteran disebut tonsil, letaknya di pangkal lidah. Jika
anak atau Anda sakit, lalu diperiksa dokter, kita diminta membuka mulut
dan menjulurkan lidah. Saat itulah terlihat organ berbentuk bulat
lonjong mirip bakso, yang melekat pada dinding kanan dan kiri
tenggorokan. Itulah amandel.
“Fungsinya, pembentuk antibodi,
menjaga daya tahan tubuh agar tidak sakit. Dialah first line untuk
penyaring kuman,” beri tahu dr. Grace Beatrix (35) kepada Bintang.
Grace
mengingatkan, pengangkatan amandel bukan pilihan utama. Karena
fungsinya menyaring kuman atau bakteri yang menyelinap lewat makanan dan
udara, sebisa mungkin hindari operasi. Operasi amandel langkah darurat
jika organ sudah tidak mungkin diselamatkan lagi. Amandel boleh
dioperasi jika ia berulang-ulang sakit dalam sebulan, susah menelan,
tidur mendengkur, dan bau napas.
Dokter umum atau anak biasanya
akan berkonsultasi dengan dokter THT sebelum melakukan tindakan medis.
Sebelum amandel diangkat konsultasi dilakukan untuk memastikan persoalan
memang ada pada amandel, bukan radang paru-paru. Mengingat awam kadang
susah membedakan.
“Amandel keluhan utamanya sakit menelan, terasa
mengganjal di sekitar pangkal leher. Itu bisa dibedakan dari radang
paru-paru. Biasanya pengidap radang paru-paru sejak awal batuk pilek
disertai demam tinggi. Kalau amandel beda lagi, lebih ke sakit
tenggorokan daripada keluhan batuk pileknya. Ditambah demam di atas 38,5
derajat Celsius,” demikian Grace menerangkan.
Mayoritas ibu
waswas jika operasi amandel mulai digagas. Ibu tentu pikir-pikir, kalau
amandel diangkat, buah hati mereka akan lebih mudah sakit mengingat
tidak ada lagi organ yang bisa menyaring kuman dan bakteri masuk lewat
makanan dan udara. Pemikiran macam ini berkembang menahun lalu menjadi
mitos. Ini salah kaprah yang patut diluruskan. Grace menyebut, amandel
sebagai first line.
Dikatakan first (pertama-red)
karena ada organ pembendung kuman bakteri kedua dan ketiga. Amandel
satu dari tiga kelenjar penyaring kuman di area rongga mulut. Dua teman
amandel lainnya, terletak di sekitar pharinx (kerongkongan-red)
dan satu lagi di belakang hidung alias adenoid. Ketiganya digelari tim
perintang kuman. Ingat, perintang kuman tidak hanya diproduksi area
rongga mulut. Hampir seluruh tubuh kita bahu-membahu menyelamatkan badan
dari kuman dan virus.
Menurunkan Tingkat Kecerdasan Anak?
Ada
lagi istilah lain yang bikin ibu deg-degan: amandel sensitif.
Sebentar-sebentar amandelnya sakit atau kena radang. Sebenarnya,
penyebab radang amandel itu infeksi bakteri atau jamur. Kasus ini tidak
datang sendiri. Sebelum amandel diserang, biasanya didahului infeksi
virus yang membuat daya tahan anggota keluarga Anda melorot. Insiden ini
disusul infeksi sekunder.
“Begini, amandel sensitif atau rentang
kena radang lebih banyak dipengaruhi kondisi fisik alias stamina.
Misalnya orang dewasa yang daya tahannya lemah atau balita dengan gizi
kurang memadai. Intinya, stamina fit dan pola makan berimbang. Makan dan
minum apa pun tidak akan mudah membuat amandel kita bereaksi negatif
lalu sakit. Fungsi amandel tidak berkorelasi kuat dengan umur. Banyak
orang dewasa yang amandelnya masih berfungsi prima,” Grace menukas.
Pertanyaan lain yang muncul, benarkah sakit amandel menurunkan tingkat
kecerdasan anak?
Begini, “bakso” dalam tenggorokan itu ukurannya
bermacam-macam. Jika amandelnya terlalu besar (hipertrofi-red), akan
menyebabkan masalah. Pertama, anak malas makan karena amandel yang
terlalu besar membuat si kecil susah menelan. Kalaupun bisa menelan,
dibarengi rasa sakit di area tenggorok. Padahal asupan makanan cukup
penting untuk memaksimalkan tumbuh kembangnya.
“Lagi pula, tempat
bercokolnya amandel adalah jalan napas. Kalau terlalu besar, anak jadi
susah menghirup oksigen. Akibatnya, orang tua yang datang ke saya sering
mengeluh buah hati mereka kerap mendengkur. Oksigen elemen penting bagi
otak! Tanpa oksigen, kinerja otak kurang maksimal,” kata Grace. Itu
sebabnya, anak dengan amandel bengkak atau terlalu besar (dan tak
mendapat penanganan segera) kerap terlihat lesu, lemah, kurang aktif,
dan mudah mengantuk.
0 komentar:
Posting Komentar