Ikan merupakan salah satu bahan pangan yang banyak dikonsumsi oleh masyarakat, untuk
mengkonsumsi ikan perlu pengetahuan masyarakat bahwa ikan merupakan
suatu bahan pangan yang cepat mengalami proses pembusukan (perishable food),
hal ini disebabkan karena beberapa hal seperti kandungan protein yang
tinggi dan kondisi lingkungan yang sangat sesuai untuk pertumbuhan
mikrobia pembusuk. Adapun kondisi lingkungan tersebut seperti suhu, pH,
oksigen, waktu simpan, dan kondisi kebersihan sarana prasarana
Keracunan
dapat timbul setelah beberapa menit sampai beberapa jam setelah makan
ikan tongkol. Gejalanya antara lain adalah rasa gatal atau terbakar di
sekitar mulut, bibir bengkak, wajah kemerahan, berkeringat, mual,
muntah, sakit kepala, jantung berdebar, pusing, atau bentol-bentol merah
di badan. Gejala ini biasanya membaik sendiri dalam beberapa jam, atau bahkan beberapa hari. Pada kasus yang berat kadang-kadang diperlukan pemberian obat antihistamin atau obat dan tindakan medis lainnya.
Ikan
tongkol yang tergolong famili scombroidae, jika dibiarkan pada suhu
kamar, maka segera akan terjadi proses penurunan mutu, menjadi tidak
segar lagi dan jika ikan tongkol ini dikonsumsi akan menimbulkan
keracunan. Keracunan ini disebabkan oleh kontaminasi bakteri pathogen seperti Escherichia coli, Salmonella, Vibrio cholerae, Enterobacteriacea dan lain-lain. Salah satu jenis keracunan yang sering terjadi pada ikan tongkol adalah keracunan histamin (scombroid fish poisoning)
karena ikan jenis ini mengandung asam amino histidin yang dikontaminasi
oleh bakteri dengan mengeluarkan enzim histidin dekarboksilase sehingga
menghasilkan histamin. Bakteri ini banyak terdapat pada
anggota tubuh manusia yang tidak higienis, kotoran/tinja, isi perut ikan
serta peralatan yang tidak bersih.
Kasus-kasus
keracunan akibat mengkonsumsi ikan masih sering terjadi. Untuk itu
upaya penanganan ikan tongkol selama penyimpanan dengan penerapan
teknologi tepat guna berupa penyiangan isi perut dan insang serta penyimpanan pada suhu rendah perlu dilakukan.
0 komentar:
Posting Komentar